Ayoo, Lakukan Perubahan Gizi dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam Penurunan Prevalensi Stunting

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM PENURUNAN PREVALENSI  STUNTING

 

(pembukaan flash blogging)

Gaes, yuk kita lakukan perubahan hidup sehat dengan mengetahui apa itu stunting.

Apa sih itu stunting ? yuk kita telusuri dengan cermat ya !

Stunting adalah gagal tumbuh, hal ini dikarenakan kekurangan gizi pada masa pertumbuhan
Gizi sangat diperlukan dalam tubuh kita, dengan gizi yang baik kita dapat mengalami pertumbuhan yang baik juga.

Dengan adanya gerakan masyaraakat hidup sehat, kita bisa tau perkembangan gizi dalam tubuh kita, yang kita ketahui selama ini jauh berbanding terbaik dengan kenyataan yang ada, masyarakat masih jauh dari gizi yang baik, misalnya dalam makanan, makanan sudah menjadi kewajiban kita untuk memilah dan mengetahui mana makanan dengan giziyang kita konsumsi, tentunya dilihat dari kualitas makanan dan gizi yang sudah tercukupi didalam makanan tersebut.

Seperti pertanyaan yang dapat kita ambil, dari mbak lilih : anak yang makan dalam porsi banyak, tetapi keadaan berbanding terbalik dengan keadaan anak tersebut.(tetap saja tidak mengalami perubahan dalam segi pertumbuhan)

Apakah itu mempengaruhi asupan gizi dari anak tersebut ?

Jawab : bukan soal makan yang banyak pada anak tersebut, tetapi kita harus memperhatikan kualitas gizi yang ada di dalam makanan tersebut, apakah sudah memenuhi standar gizi yang baik atau belum?

Dalam hal ini kita dituntut untuk lebih jeli dalam memperhatikan tumbuh kembang anak, apalagi di usia tubuh kembangnya anak membutuhkan gizi yang cukup supaya anak dapat tumbuh kembang dengan baik.

 Kekurangan gizi dapat menyebabkan lambatnya tumbuh tinggi anak, seperti yang di katakan oleh mbk dwi dari tapis blogger “dalam usia yang sewajarnya seharusnya anak tersebut sudah mempunyai tinggi yang ideal, tetapi keadaan tersebut terbanding terbalik, apakah yang menyebabkan hal itu terjadi ?

Jawab : hal itu bisa diakibatkan oleh gangguan kongkrit, gangguan pertumbuhan,sehingga anak mudah sakit, sehingga tinggi badannya tidak sesuai.

Pemberian gizi dilakukan sejak dini, seperti pemberian ASI pada anak yang masih dibawah 2 tahun, sehingga anak dapat memperoleh gizi yang baik sekitar 6 bulan.

Hal ini berbanding terbalik dengan yang dikatan oleh, mbk sasha “beliau adalah seorang ibu yang bekerja di perusahaan kontraktor, beliau sangat sulit memberikan ASI kepada bayinya, dikarenakan perusahaan yang beliau bekerja tidak menyediakan ruang pojok asi, sehingga beliau sulit untuk menyusui.

 Padahal pemberiaan ASI kepada anak yang usianya dibawah 6 bulan sangatlah diharuskan. Hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan tentunya kita dalam mengupayakan ruang pojok ASI bagi ibu yang menyusui.

Share this post