Motivasi Ketika Akan Mati " Renungan"


Bibir ini selalu berkata dalam kebenaran dan berbicara dalam kebohongan, tak semudah dibayangkan untuk melalakukan sesuatu, perlu adanya hati yang tersimpan dalam fikiran yang kemudian terlepas dalam ucapan. Apa daya sebuah bibir yang dipandang sebelah mata akan kesalahan yang selalu ia ucapkan, akankah selamanya salah ?

Ya..tak satu pun dari mereka berani berkata, entah apa yang dipikiran mereka. Mereka selalu dalam kebenaran tak ada penyesalan dalam hati meraka. Apa yang sudah mereka lakukan selama ini, mereka tunjukan dalam sebuah drama yang tak pernah henti mereka mainkan.

Mereka masuk dalam sebuah sekenario yang nantinya ia mainkan sesuka hati mereka, tanpa mengikuti alur yang ada. Adegan demi adegan mereka lakukan dengan penuh hati – hati tak satu pun tak ada yang tau adegan apa yang mereka lakukan .

Dengan cekatan tangan – tangan licik mereka maikan tanpa ada keraguan, tangannya ia lakukan demi memuaskan hastrat mereka, sehingga tak mereka hiraukan akibat dari adegan yang ia mainkan. Tak hanya tangan yang ia libatkan, mata pun ia libatkan demi melengkapi aksi nya, sebuah kerjasama yang nantinya akan membuahkan hasil yang sangat maksimal dengan mudah semua ia dapatkan tanpa memikirkan nasib yang disekitar mereka.

Semudah itu kah mereka lakukan, susah payah ia dapatkan, susah payah ia membagun, dan  mungkin sudah tak ia rasakan lagi sakitnya jatuh bagun dalam kehidupan ini. Hanya terudiam menunggu keadilan itu tiba, keadilan yang seharusnya menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan ini, tetapi berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

 Semuanya berubah dengan seketika, kondisi yang semakin memburuk membuat keadilan ini menghilang dalam harapan palsu, harapan yang seharusnya menjadi jalan terakhir dalam menyelesaikan semua masalah, tetapi harapan itu ? kini tinggal sebuah bayangan yang selalu menghantui fikiran mereka.

Akankah selamanya mereka tetap bertahan, berapa lama mereka akan merasakan pahitnya  hidup ini ? tak bisa dipungkiri akankah mereka dapat bertahan, kian lama hati mereka rapuh dan terluka. Hati yang seharusnya menjadi tempat untuk menahan amarah, kini mulai terbakar dalam kehancuran. Sudah tak ada lagi yang menjadi penahan ketika sakit, sudah tak ada lagi  yang menahan kesabaran, dan sudah tak ada lagi  yang menopang keadilan.

 

Kini tinggal nyawa yang bersamayam dalam tubuh mereka, nyawa ini menjadi sebuh saksi hidup yang nanti akan merasakan sakit atas keadilan yang tak kunjung adil. Mampu kah nyawa ini akan bertahan atau akan melayang seketika ?

Tentu tak ada yang tau, menjadi sebuah misteri yang mungkin tak terpecahkan dalam diri mereka. Hal ini menjadi cambuk yang harus diri mereka selesaikan, tak ingin nyawa ini melayang sia – sia akan rumitnya kedilan ini, upaya mereka lakukan demi mempertahankan nyawa ini sekuat tenaga mereka kerahkan demi melekatnya sebuah keadilan, mungkin ini menjadi tanda akan kembalinya keadilan dalam diri mereka.




Nantikan cerita selanjutnya.............. ?
Reza Fahryzal Blogger kampung yang mengulas otomotif, mobil dan lainnya

0 Response to "Motivasi Ketika Akan Mati " Renungan""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel